Dataradio.id| Bojongsari
Jembatan gantung di kawasan wisata Situ Tujuh Muara, Kecamatan Bojongsari, ditutup sementara selama dua pekan guna menghindari potensi bahaya bagi pengunjung. Penutupan dilakukan menyusul ditemukannya kerusakan pada salah satu bagian konstruksi jembatan.
Ketua RW sekaligus Ketua Kampung Wisata Tujuh Muara, Daud Sulaeman, mengatakan bahwa penanganan jembatan seharusnya diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) karena konstruksi tersebut masih berada dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor.
“Saat ini jembatan ditutup sementara selama dua minggu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami berharap segera ada penanganan karena jembatan ini merupakan ikon Bojongsari,” ujar Daud saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025).
Ia menambahkan, pihak UPT Alun-Alun telah memasang spanduk peringatan sebagai tanda penutupan sementara hingga perbaikan selesai dilakukan.

Sementara itu, Kepala UPT Taman Kota dan Alun-Alun Barat Lintang menjelaskan bahwa pihaknya masih melakukan koordinasi dengan tenaga ahli sipil struktur serta pelaksana pembangunan, mengingat jembatan masih dalam masa pemeliharaan konstruksi.
“Kami masih berkoordinasi dengan tenaga ahli dan kontraktor. Finalisasi rencana penanganan mudah-mudahan bisa dilakukan minggu ini,” jelasnya.
Menurutnya, secara umum kondisi jembatan tidak dalam kategori berbahaya karena tiang pancang yang mengalami masalah bukan merupakan pancang utama atau berada di bagian tengah. Namun, pembatasan tetap dilakukan sebagai langkah antisipasi.
“Penutupan sementara dilakukan karena cuaca sedang ekstrem, angin kencang dan hujan deras. Sling yang terlihat kendor berfungsi sebagai penyeimbang goncangan angin dan terdapat di dua sisi,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa keretakan pada tiang pancang disebabkan oleh tertimpa pohon rengas berukuran besar.
Untuk memastikan keamanan, pihak UPT masih menunggu hasil pengecekan lebih mendalam dari pelaksana pembangunan sebelum jembatan kembali dibuka untuk umum.(nez)

